Kau tahu?
Ah, ya, aku
tahu kau mungkin tidak pernah tahu
Malam ini
aku terikat kembali dengan ruh malam
Sendiri
menikmati waktu
Menari kaku
bersama daun yang berdendang
Diiringi
sunyi yang melantun dengan merdu
Aku
terlentang menatap jubah sang raja gelap
Tak ada
saputan awan
Bulan
sempurna purnama
Bintang
gemintang menjadi pelengkap keelokannya
Bagai
sengaja dirancang untuk membuka gerbang duniaku
Sel otakku
kembali disentuh oleh sukmamu
Terbang
Melayang
dengan sayap setan dan malaikat
Menuju
dimensi khayal
Wajahmu kembali
terlukis dihamparan langit
Sayu
Tentram
Hanya ini
yang mampu kulakukan
Fisik nyata
tak pernah ada interaksi
Bahkan mungkin
korelasi pun nihil
Aku tak tahu
apakah sukma kita pernah bertegur sapa
Aku tak tahu
rasanya menyentuh raga yang sekarang menjadi wadah ruhmu
Ruh yang selalu
utuh
Ruh yang tak
pernah mengeriput
Ruh yang
bagiku selalu cantik nan manis
Ruh yang selalu
aku cintai
Kau tahu?
Ah, aku tahu
kau mungkin tak pernah tahu haha
Bagiku kau
adalah cinta yang masif
Tak pernah
bisa aku membuangmu dari ruang kecil ini
Kau selalu
ada
Terbelenggu
oleh sesuatu yang abstrak
Kadang
terhalang kabut
Dan seketika
kau menarik ku
Membius
nalar
Dengan mata
rantai yang kokoh kau ikat sepotong hati ini
Kau lukiskan
warna pada hidupku yang kadang absurd
Putih
Bahkan sampai
pada titik hitam
Heh
Aku pun tak
mengerti dengan fiksasi ini
Ehem…
Nadia,,,
Ah, akhirnya
aku menyebut namamu
Kau tahu?
Ah, aku tahu
kau mungkin tidak pernah tahu
Aku
mencintai sejak aku masih senang bermain petak umpet
Bahkan
mungkin terlampau mencintaimu
Tak peduli
benteng ruang dan waktu yang berdiri angkuh
Terkadang
hatiku sering menipu
Kau tahu?
Ah, aku tahu
mungkin kau tidak pernah tahu
Dulu aku
sering bertanya pada gelap
Gelap yang nyata
Yang menelan
apapun yang ada di hadapannya
Apakah aku
punya akar kesempatan?
Atau apakah
aku memang tidak pernah berani menanam
benih itu?
Haha betapa
tidak beruntungnya aku
Aku
menyerahkan sepenuhnya kesempatan itu kepada suratan takdir
Tapi,
mungkin itu tidak buruk
Mungkin
bukan sebuah kesalahan
Aku akan
membiarkan semua itu selamanya
Andaikata
takdir itu memang baik pada ku
Maka akan ada
sesuatu yang bisa membelokkan semua kenyataan
Namun sepanjang
sesuatu itu belum terjadi
Tidak pernah
ada mawar yang tumbuh di karatnya besi
Jujur saja
Untuk orang
yang tidak mempunyai harapan sepertiku
Aku
hanya menginginkanmu
Itu
benar
Aku teramat menginginkanmu
Maksudku
dalam artian positif
Menginginkanmu
menjadi teman hidup
Melalui
hari demi hari bersama-sama
Menjejak
sudut-sudut kebahagiaan
Dan
mungkin juga pahit getir kehidupan
Tapi
aku tidak mengharapkanmu
Aku
bersiap melepas semua perasaan ini kalau
kau sebaliknya ternyata tidak menginginkannya
Melupakannya
Meskipun
aku tidak tahu bagaimana caranya
Mungkin
tidak akan pernah bisa
Kau
berhak memutuskan apa yang akan kau tentukan
Tentu
saja
Maksudku
Eh
Menentukan
nasibku
Aku…
Aku
menciantimu