24 September 2013

Gerbang Kehidupan Baru

Menatap diri lemah.
Terbujur beku membisu.
Diam tak bersuara.
Ratapan samar memandang.
Cahaya semakin meredup.
Wajahku semakin pucat.
Mulut berat terbungkam.
Kaku tidak maya.
Sesak nafas tersenggal.
Rasa sakit meresap.
Setan nyata menghampiri.
Menawarkan air fatamorgana.
Kesudahan yang baik.
Kesudahan yang buruk.
Aku menuju fana.
Puncak dari tipu daya.
Kupandang sang malaikat.
Mengulurkan tangan sucinya.
Menggam ruh diriku.
Untuk keluar dari jasadku.
Beban air mata.
Pelukan gersang tak berguna.
Doa yang kubutuhkan.
Bukan sebuah tangisan.
Terdiam di sisi raga.
Tatapan nanar memandang.
Duniawi terbuka nyata.
Aku menjerit dan merintih.
Akhir perjalanan dunia adalah di titik kematian.
Semakin busuk diriku ketika hidup, sakaratul maut teramat menderita.
Tak ada teman, hanya dosa dan pahala.
Menuju rumah yang akan menjadi tempat penyiksaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar