21 November 2013

Abu Senja



Di sudut senja jiwaku membusuk

Hingga angin enggan merayu dedaunan

Untuk memainkan orkesta simfoninya

Walau hanya sebuah kidung tajam

Siluet mentari tak mampu menerobos gelap hati

Dia melayang di antara asa yang menguap

Aku hanya terdiam menikmati ratapan

Bersama kesetiaan merdu keheningan

Mungkin hati ini terlalu dalam

Hingga sunset pun tak mampu menyelaminya

Hanya tatapan tajammu

Yang mampu menerobos dan menyelaminya

Namun kau gantungkan surgaku di akhir senja

Dan kau hantamkan neraka padaku

Hingga membakar pusara jiwa

Tak ada cahaya dalam api hitam

Bala hening berbisik hampa

Air suci membangun parit

Hilir sungai menghujam genangan

Terciptalah lautan duka

Semesta pun berduka

Awan hitam dengan petir terhunus

Bertarung hingga darah suci tertumpah

Menghapus jingga yang tenggelam oleh luka

Tangisan ini tak pernah berkoar

Lirih hati merintih tanpa suara

Perih ini tak lagi kurasa

Semua hanya lukisan hampa

Engkau pernah menjadi malaikat terbakarku

Engkau pernah menjadi bidadari penghiburku

Dan engkau pernah menjadi setan manisku

Namun pada akhirnya kau adalah pembunuh rasaku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar