24 Juni 2012

Suatu Malam—minggu terakhir bulan pertama

Bulan merah menampakkan wajah buramnya Seperti seteguk air mata kesedihan pada gelas kristal Semuanya begitu gamblang… Ternyata semesta pun berterus terang, Ia sedang berduka Darah malaikat berceceran di langit Menjadi bintang Melingkupkan pedih alam raya di sela bulu sayapnya Pada setiap robekan kecil senja Ketika semua luka masa lalu kutelan dan kulumatkan…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar